Persatuan gesa Putrajaya henti layanan buruk terhadap warga asing

Persatuan gesa Putrajaya henti layanan buruk terhadap warga asing

Layanan buruk terhadap pekerja migran, pelarian, pencari suaka dan pasangan bukan warganegara menunjukkan sikap tidak hormat prinsip undang-undang.

198,422 pekerja warga asing di negara ini sudah menjalani ujian saringan Covid-19 melibatkan 7,790 majikan dengan 3,942 disahkan positif, sementara bakinya negatif.
PETALING JAYA:
Sebuah pertubuhan yang memperjuangkan nasib imigran menggesa Putrajaya menghentikan layanan buruk terhadap warga asing susulan penularan wabak Covid-19 sejak setahun lalu.

Gabungan Migrant Workers’ Right to Redress (MWR2R) berkata, layanan buruk terhadap pekerja migran, pelarian, pencari suaka dan pasangan bukan warganegara menunjukkan sikap tidak menghargai sumbangan dan tidak menghormati prinsip undang-undang.

“MWR2R sudah lama membangkitkan isu ketiadaan hak pembelaan untuk mereka yang terjejas.

“Malangnya Covid- 19 menyebabkan layanan terhadap warga migran oleh majikan dan Jabatan Imigeresen bertambah buruk,” katanya dalam kenyataan.

Media sebelum ini mendedahkan terdapat warga asing di negara ini dilayan secara tidak adil oleh majikan dengan menempatkan pekerja dalam keadaan sesak, kotor dan tidak selamat hingga menyebabkan prosedur operasi standard (SOP) pencegahan Covid-19 tidak dapat dilaksanakan.

Persatuan itu berkata, Jawatankuasa Bebas Pengurusan Pekerja Asing sudah menyediakan laporan mengenai cadangan penyelesaian bagi isu yang dikenal pasti dan sedia untuk dikuatkuasakan.

“Tetapi ini hanya akan berlaku sekiranya kerajaan memberi prioriti kepada kepentingan dan maruah semua orang, bukan sahaja kepada keuntungan persendirian segelintir pihak,” katanya.

Jelasnya, antara keadaan buruk dihadapi imigran ialah mereka ditempatkan dalam keadaan sangat sesak menyebabkan pelanggaran SOP Covid-19.

Katanya, keadaan ini sudah lama wujud tanpa pemantauan dan penguatkuasaan asas.

“Pelanggaran undang-undang pekerjaan yang dahsyat untuk ribuan pekerja migran di tempat kerja seperti masa kerja yang panjang, keadaan kerja yang substandard, gaji tidak dibayar, penghantaran balik ke negara asal berlaku secara sewenang-wenangnya.

“Bahkan mereka juga tiada hak pembelaan. Keadaannya seumpama perhambaan zaman moden. Kesemua ini menjejaskan kehidupan mereka yang terbabit secara dramatik dan negatif,” katanya.

Semalam Menteri Kanan (Keselamatan) Ismail Sabri Yaakob berkata, 198,422 pekerja warga asing sudah menjalani ujian saringan Covid-19 melibatkan 7,790 majikan.

Daripada jumlah itu 3,942 disahkan positif Covid-19, sementara bakinya disahkan negatif.

Stay current - Follow FMT on WhatsApp, Google news and Telegram

Subscribe to our newsletter and get news delivered to your mailbox.